Rabu, 09 Oktober 2019

kependakian pertamaku ( di ketinggian 806Mdpl )


Hai.......! kenalin gua Ringga, nama lengkap Gua Ringga Yudha Ramadhan....
gua manusia, sama seperti kalian.kali ini, bukan puisi, sajak, ataupun bucinan........

kali ini, aku akan menceritakan kisahku saat pertama kali mendaki gunung......

Tepat pada tanggal 5 januari 2016
waktu  itu gua diajak, sama kawanku yang sebelumnya di diundang sama anak kampung sebelah buat nnjak bareng di Gn.Argo.....
dan dengan inisiatifnya, akhirnya dia ngajak gua buat ndampingin nanjak dia, yah tepat banget waktu itu gua lagi pusing"nya sebab banyak masalah di kisah cinta gua hehe.....dan akhirnya gua mutusin buat ikut, tapi kabar ini sampai ditelinga kawan''ku lainya, yang akhirnya menjadi kita berempat.....

yah, Gua, si Dika, si Santi, dan si Iki.....kita berencana berangkat pukul 15.00 wib, namun sebab si Santi yang terlahir ribet...... jadinya waktu perencanaan itu molor.........hingga hampir pukul 16.30 wib kita baru berangkat, dan akhirnya sampai di tempat tujuan dengan nuansa gelap, sebab memang sudah selesai magrib...... kita parkir motor, stelah tanya jalur dan thetek bengek lainy.....
 kita berangkat menaiki gunung itu berempat.......

jadi, sebenarnya kita itu berangkat bersama rombongan anak kampung sebelah, yang udah janjian ditungguin di setelah gapura pemisah antara kampung gua dan kampung mereka.....
tapi sebab si Santi tadi, ya, jadinya kita ditinggal mereka.....
masih untung, sebab H-3 sebelum berangkat si Dika udah survei lokasi penanjakan sama anak kampung sebelah.....jadi agak tenang, kalaupun ditinggal mereka....

oke gua lanjut, waktu itu kita mulai nanjak. Kita bukan cuma berempat kala itu, sebab didepan kita ada beberapa rombongan cowok.....yang beberapa saat kemudian udah gk kelihatan, sebab mereka yang mungkin udah pro mendaki ya, jadinya speednya mereka luar biasa cepat.....
dan kamipun berjejak dengan pelan, dan mungkin sangat pelan......kalau kubandingkan saat ini, mungkin waktu itu aku sangatlah lemah sekali.

oke aku lanjut ke bagian dimana kita mulai berjejak......

di perjalanan awal masih entenglah, sebab jalannya landai dan gk terlalu nanjak.......
nuansa malam itu sangatlah menyeramkan, sebab itu pertama kalinya aku berada benar-benar di hutan, dengan pemandangan penuh dengan pohon, kiri kanan pepohonan, dan dengan langit kala itu tak terlihat sebab tertutup oleh beberapa ranting dan dahan pepohonan....kita masih terus berjalan, terkadang kita break sejenak. ya, tau sendirilah kita yang kala itu masih sangat pemula, tanpa bekal ilmu seputar mendaki dan alam.....yang bisa kita berpempat lakukan hanya berkeluh kesal yang entah tertuju pada siapa kala itu.
keluh kesah pada diriku sendiri, pada alam, pada tuhan dan bahkan pada rerumputan.......
keluar semua cacian, makian pada semuanya......

sampai kita di Pos 1, dengan tenaga yang terkuras habis, letih dan lelah hati, fikiran, dan raga.
pukul 18.15 wib, kita break.....mulai kita duduk menghistirahatkan kaki, memijat-mijat sekidit dengan angan semoga bisa menyengendorkan otot-otot kaku dikaki, mulai si Santi kembali meneguk air untuk kesekian kalinya.....
kita lelah, kita lapar, kita pasrah dan menyerah tuk melanjutkan sampai ke puncak.......
 kita mulai bernegosisasi pada kami dan diri sendiri, mau lanjut atau menetap itu pilihannya.....
Dikapun berseru " yuk, lanjut....."
 " bentar dulu, napa sih. capek nih " dengan penuh lelah Santi
" kalau capek, kita semua capek. tapi kalau gk lanjut kita gk bisa kumpul sama mereka...."
 " udah-udah, kita rehat bentar lagi ya.....aku cek dulu sekitar " Gua berusaha nenangin mereka...
" gua ikut, Ring...." sahut Dika
" yo, okay "
" jangan jauh", takut woy...gelap nih "
" kan ada si Iki, ngapain takut...."
" kita cek sekitar dulu  ya, gk jauh kok "
Gua ama Si Dika, lanjut cek sekitar buat pastiin gimana baiknya.....tetep lanjut summit atau kita turun ke base camp.....
tanyaku ke Dika....." gimana dik, lanjut atau gimana nih....? "
" jujur, gua juga bingung sih... "
" maksud loe....? lu yang leader disini "
" iya gua tau, tapi gua sendiri juga bingung....survei lokasi kemaren gua gk lewat jalur ini "
" arghh, loe becanda....? gk tepat waktunya kalo becanda..."
" sapa sih yang becanda, gua serius.....!"
" jadi maksud loe, loe gk tau mau kemana kita selanjutnya....."
" iya, hehe...."
" anjing lu ah, cuk....."
" yaudah, kita turun aja.....! "
" serius lu Ringg......?"
" ya serius lah.....asu we iku, ra gelem ngomong ket mau....cuk..!"
 ( anjing kamu itu, gk mau ngomong dari tadi )
" yaudah, pokoknya lu jelasin ke Iki ama si Santi, bagaimana situasi kita saat ini, kasih keputusan juga. gua nggk mau tau.....pokoknya lu harus tanggung jawab ...! "
" ok" Ringg, gua jujur ama mereka...."
sembari si Dika menjelaskan situasi dan keadaan kita saat itu, hidung gua nyium aroma seseorang, yang sedang memasak mie instan......
aroma itu sangatlah lekat.....namun entah, dimana keberaannya.

jam tanganku, menunjukkan pukul 19.20 wib, hari semakin malam, angin turun dengan halus dan menyemai lingsir malam itu, kami mulai menggigil bukan sebab dingin, namun sebab semakin menyeramkan kala itu.....sepi,sunyi dan hanya kami yang berinteraksi dimalam itu....
keputusan sudah dibuat, bahwa kita akan turun ke basecamp.

namun, aku menceritakan apa yang hidungku cium, bersamaan dengan si Dika yang menjelaskan situasi saat ini. dan mereka semua malah memilih tuk mencari dimana lokasi orang yang sedang memasak mie instan rasa soto waktu itu, akhirnya kamipun mulai turun......

bukan lewat jalur sewaktu kami nanjak tadi, melainkan jalur lain disebelah kanan jalur nanjak kami tadi.....
kita turun, dan stamina meningkat. sebab ini turunan bukan tanjakan, jadi tak terlalu berat lah.
kita turun dengan semangat sebab kita tau disana ada orang lain yang sedang ngecamp, gua waktu itu, berada didepan, sebab hidung gua yang diandalkan malam itu, benar sunyi waktu itu.
sepi dan seakan hanya tiada tanda" kehidupan, daripada semakin suram dan menyeramkan, akhirnya aku mengajak mereka tuk menyanyi bersama, lagu apa ya waktu itu....? oh iya lagu naik" ke puncak gunung, dan satu lagi lagu organisasi kami berempat yakni longmars judulnya......
dan dibwah ini liriknya....

longmars.....longmars....
adalah jalan jauh, yang harus kita tempuh dengan semangat satria
naik gunung, turun gunung dengan semangat membara....
kaki lecet, sepatu dipundak
menahan haus dahagaaaaa......
siap tunggu perintah.....

kita ulangi lagu itu agar tak terasa terlalu sepi.
turunan tajam kita lewati, dengan membuat gambar arah di pohon setiap kali ada belokan, itu adalah upaya kita agar seenggak-enggaknya kalau kita tersesat kita tau arah kembali ke pos 1.
belokan yang menakutkan waktu itu, sebab sebelah kanan kita adalah jurang,
kencang sekali teriakku waktu itu, yang tertuju pada mereka.....
" kalo jurang di kiri, merapat kekanan. dan sebaliknya "
" buka mata, jangan lengah...."

sembari meyakinkan mereka kalo kita akan baik-baik saja....
beberapa jalur extrim sudah kami lalui, gua rasa sih gitu, tapi ternyata....
malapetaka menghampiri gua, yap, benar saja.....
gua yang lengah sebab terlalu mengkhawatirkan mereka, dan tak memperdulikan diriku sendiri.....
tak tau, jika didepan ada sebuah bekas aliran air yang penuh dengan lumut licin, dengan santainya aku memijak itu.....
" arghh........." suara gua yang terperosok jatuh kedalam jurang
"Ringga.........." teriak Dika, mengkhawatirkanku........


to be continue.......


tunggu cerita selanjutnya.......
terima kasih......
Salam lestari dariku..........

4 komentar:

  1. tergantung dong aing bacanya 😳 lg seru baca loh😓

    BalasHapus
    Balasan
    1. tunggu setiap minggu dan kamis update kok....hehehe :) :) :)
      makasih udah berpartisipasi buat baca ini........
      stay enjoy ya.....terima kasih :) :) :)
      #salamlestari

      Hapus
  2. Hehe Selamat datang dan terima kasih atas partisipasinya untuk membaca dan terima kasih untuk kak ringga yang telah buat cerita ini. Saya teringat sekali dan sangat mengenang itu semua. #Dika

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe......si Dika nih, gimana kabarmu.....?

      Hapus